Wanita yang Berisiko Mengalaminya
Kehamilan anggur adalah kondisi dimana sel telur yang telah dibuahi gagal menjadi janin. Pada kehamilan ini, plasenta dan sel telur tidak mampu berkembang sehingga kemudian membentuk gelembung berisi cairan dan bentuknya menyerupai anggur. Kehamilan yang abnormal seperti ini memang jarang terjadi. Tetapi begitu terjadi, harus ditangani dengan cepat dan tepat supaya tidak mendatangkan komplikasi.
Mengenal Kehamilan Anggur dan Wanita yang Mungkin Bisa Mengalaminya
Macam-Macam Hamil Anggur
Perlu diketahui bahwasanya hamil anggur ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu hamil anggur parsial dan hamil anggur lengkap. Hamil anggur parsial adalah kondisi dimana 1 sel telur dibuahi oleh 2 sperma sekaligus.
Tetapi, setelah terjadi pembuahan, plasenta justru tidak bisa memberikan nutrisi sebagaimana mestinya, malah berkembang menjadi sel yang abnormal. Kemudian, untuk hamil anggur lengkap ialah kondisi dimana setelah pembuahan tersebut terjadi, semua sel telur berkembang menjadi sel yang abnormal.
Penyebab Hamil Anggur
Kehamilan yang abnormal seperti ini diperkirakan terjadi karena adanya ketidakseimbangan kromosom selama masa kehamilan. Hal tersebut terjadi apabila sel telur yang telah dibuahi tidak mempunyai informasi genetika sehingga dua macam hamil anggur yang telah disebutkan sebelumnya terjadi.
Wanita yang Berisiko Mengalami Kehamilan Anggur
Kehamilan seperti ini bisa menyerang wanita yang mana saja. Namun, ada beberapa golongan wanita yang lebih berisiko untuk mengalaminya. Wanita-wanita tersebut ialah yang mempunyai riwayat keluarga pernah mengalami hamil anggur.
Selain itu, wanita yang pernah mengkonsumsi pil KB, pernah keguguran dan pernah mengalami hamil anggur sebelumnya juga berpotensi untuk mengalaminya. Kemudian kehamilan yang terjadi sebelum usia wanita mencapai 20 tahun atau bahkan lebih dari 35 tahun juga mempunyai resiko yang cukup besar untuk hamil anggur.
Ciri-Ciri Hamil Anggur
Faktanya, hamil anggur ini mempunyai ciri-ciri yang mirip seperti kehamilan normal pada umumnya. Makanya, banyak orang yang salah paham dan mengira bahwa itu adalah hamil yang normal. Karena hal tersebut, ada beberapa kasus dimana hamil anggur baru diketahui setelah usia kehamilan mencapai 10 minggu.
Adapun ciri-ciri hamil anggur itu sendiri adalah mual serta muntah parah, terasa nyeri atau ada tekanan pada bagian pelvis dan muncul darah dari vagina dengan warna coklat gelap sampai merah terang. Kalau Anda mendapati adanya ciri-ciri seperti ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Dampak Hamil Anggur Apabila Tidak Ditangani
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hamil anggur ini harus segera ditangani dengan tepat karena bisa mendatangkan resiko komplikasi, diantaranya ialah trofoblastik gestasional atau kehamilan yang abnormal akibat adanya tumor ganas. Apabila penyakit ini kemudian masih didiamkan saja, maka trofoblastik gestasional tersebut bisa berkembang menjadi kanker.
Penanganan Hamil Anggur
Untuk penanganan kehamilan anggur ini sendiri, biasanya dokter akan menyarankan penderita tersebut untuk segera melakukan operasi pengangkatan jaringan abnormal. Hal ini bisa dilakukan melalui prosedur kuret atau pengangkatan rahim. Khusus untuk prosedur yang kedua, biasanya dijadikan alternatif oleh wanita yang tidak ingin hamil lagi.
Setelah melalui prosedur tersebut, dokter biasanya akan memeriksa kadar hormon HCG, sebab penderita yang kadar hormon HCG-nya masih tinggi biasanya memerlukan penanganan lanjutan. Pemeriksaan ini dilakukan setiap 2 minggu sekali selama setengah tahun hingga 1 tahun, guna memastikan tidak adanya sel abnormal yang tersisa dan tumbuh kembali.
Karena itu, apabila setelah mengalami hamil anggur wanita yang bersangkutan ingin hamil lagi, baiknya menunggu beberapa bulan sampai 1 tahun terlebih dahulu sambil menyelesaikan program monitoring hormon HCG.